Publik: “Lho, Kok Kayak Main Cari Jejak?”
Kinerja aparat Polsek Talun lagi-lagi bikin masyarakat geleng kepala - kali ini bukan karena prestasi, tapi gara-gara jawaban nyeleneh Kanit Reskrim Ipda Hotman Barus.
Saat dikonfirmasi soal Kinerja & penindakan judi ketangkasan tembak ikan, bukannya jawab sudah ada tindakan, Hotman malah santai balik bertanya:
“Dimana rupanya titiknya? Sama-sama kita ke lapangan biar jelas yang mana.”Balasan itu ia ketik manis lewat WhatsApp, balas konfirmasi, Senin (29/9/2025).
Publik langsung kaget. Bukankah tugas polisi itu menyelidiki dan menindak? Kok jadi kayak ngajak wartawan piknik bareng. Atmosfernya mirip acara Jejak Petualang, bedanya ini Jejak Perjudian.
Lebih kocak lagi, saat wartawan menanyakan: “Apakah pernah ada penindakan resmi hingga pelimpahan berkas Perjudian tembak ikan ke pengadilan?” — jawabannya nihil. Chat cuma berhenti di status: typing… lalu hilang. Last seen. Online. Read. Hening.
Publik pun nyeletuk:
“Kalau Kanit Reskrim nunggu wartawan kasih titik lokasi, ya itu mah kerjaannya pemandu wisata, bukan polisi. Tinggal share location di Google Maps juga kelar. Anak SD aja bisa!”
Polisi Ditunggu Aksi, Bukan Kata-Kata Apalagi Selfie
Masyarakat makin sinis. Mereka menegaskan, hukum itu bukan sekadar bahan chat grup WA, tapi harus ditegakkan. Kalau ada perjudian, ya tangkap! Proses! Limpahkan ke kejaksaan!
Bukan malah didiamkan seperti mesin tembak ikan yang terus berputar tanpa ujung, atau sibuk foto-foto patroli biar kelihatan action di medsos.
Seorang warga nyeletuk lebih pedas: “Kalau cuma jago bilang ‘Dimana titiknya?’, ya kita juga bisa balas: ‘Dimana keberanianmu, Pak Polisi?’”
Namun di balik gelak lucu, ada rasa miris. Karena yang dipertaruhkan bukan sekadar gengsi, tapi rasa keadilan masyarakat.
Publik tidak butuh polisi yang jago lempar pertanyaan. Publik butuh polisi yang berani memberi jawaban dengan tindakan nyata.
#PolriPressi #BrantasJudi #PoliceAktion
(Redaksi)