ads display

Tolong Selamatkan Arisha: Bayi 1 Tahun Penderita Jantung Bocor, Menangis dalam Diam di Tengah Kemiskinan

Redaksi
30 Jun 2025 | Juni 30, 2025 WIB Last Updated 2025-06-30T17:01:05Z
Foto : Bayi 1 Tahun Penderita Jantung Bocor, Menangis dalam Diam di Tengah Kemiskinan

INDOKOM NEWS | Di balik dinding sederhana sebuah rumah kecil di Kabupaten Deli Serdang, ada suara tangis lirih yang nyaris tak terdengar dunia. Tangis itu datang dari seorang bayi mungil bernama Arisha Zainabba Nasution. Usianya baru 1 tahun 3 bulan. Tapi hidupnya sudah lebih banyak diisi rasa sakit daripada tawa.

Sejak lahir, Arisha divonis menderita jantung bocor. Sakit yang berat, untuk tubuh sekecil itu. Ia belum bisa berkata-kata, namun tubuhnya telah bicara: tentang sesak napas, dada yang terasa berat, dan tangis malam yang tak kunjung reda.

“Setiap malam, Arisha menangis. Tapi bukan tangisan biasa. Itu tangis kesakitan,” bisik sang ibu, Rohana Boru Barus, menunduk menahan air mata. “Saya peluk dia, saya nyanyikan lagu, saya doakan… tapi dia tetap menangis. Seperti sedang minta tolong.”

Arisha adalah anak kedua dari keluarga sederhana. Ayahnya, Zulfikar Nasution, hanya seorang buruh pabrik. Gajinya tak lebih dari cukup untuk makan sehari-hari. Membeli susu khusus untuk Arisha pun sering tak sanggup. Padahal dokter sudah menyarankan agar Arisha rutin minum susu untuk meningkatkan berat badannya, syarat sebelum operasi bisa dilakukan.

“Kami bawa Arisha ke Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Dokter bilang belum bisa operasi karena berat badannya belum cukup. Tapi bagaimana bisa cukup… kalau susunya saja kami tak mampu beli terus-menerus?” ucap Zulfikar lirih, nyaris tak terdengar, seperti bicara pada dirinya sendiri.

Arisha kini terjebak dalam lingkaran penderitaan: tubuhnya terlalu lemah untuk dioperasi, tapi untuk jadi lebih kuat, ia butuh gizi—sesuatu yang tak selalu tersedia di meja makan rumah itu.

Ketika kabar duka ini sampai ke telinga LSM TKN Kenziro Sumut, Ketua Harian Sastra Sembiring langsung turun tangan. Ia mendatangi kediaman tempat Arisha tinggal sementara, di rumah pamannya di Kecamatan Biru-Biru.

“Saya lihat langsung kondisi Arisha. Badannya kecil, wajahnya pucat, napasnya tersengal pelan. Sejujurnya… saya menahan tangis waktu itu. Anak sekecil itu tak seharusnya menanggung beban seberat ini,” ucap Sastra dengan suara tercekat, Senin (30/6/2025).

Sastra datang membawa bantuan sembako, susu, dan sedikit uang tunai. Tapi ia tahu, itu tak cukup. Ia pun langsung menghubungi Camat Patumbak Kennedy Tarigan, anggota DPRD Deli Serdang Benyamin Ginting, dan Wakil Ketua DPRD Kuzu Serasi Wilson Tarigan SE untuk meminta perhatian lebih lanjut.

“Kami mohon, Bapak Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Bupati Deli Serdang Asriludin Tambunan, jangan biarkan anak ini kehilangan harapan. Arisha hanya ingin hidup. Hanya ingin tumbuh seperti anak-anak lain,” kata Sastra.

Kini, setiap detik bagi Arisha adalah perjuangan. Setiap malam adalah ujian. Setiap tetes susu adalah harapan untuk bertahan. Tapi hingga hari ini, bantuan besar belum datang. Arisha terus menunggu—dengan tangisan yang makin lemah.

Sementara itu, sang ibu hanya bisa menatap wajah kecil anaknya, sambil terus berdoa dalam hati. “Kalau boleh, sakitnya pindah ke saya saja… jangan dia. Dia terlalu kecil,” ucap Rohana, kali ini tak lagi bisa menahan tangis.

Di tengah dunia yang sibuk membangun, ada satu bayi mungil yang hanya ingin tetap hidup. Tapi hidup itu kini tergantung pada tangan-tangan kita. Pada hati yang tergerak untuk membantu. Pada empati yang masih tersisa di hati kita semua.

Tolong… selamatkan Arisha. Sebelum segalanya terlambat. #BantuArisha #JantungBocor #Kemanusiaan #SaveArisha #DonasiUntukAnak #LSMKenziro

(Red/Vona Tarigan)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tolong Selamatkan Arisha: Bayi 1 Tahun Penderita Jantung Bocor, Menangis dalam Diam di Tengah Kemiskinan

Trending Now

Iklan

close