INDOKOM NEWS | Setelah hampir tiga minggu menjadi buronan, Johanes Tambun Eugene (59), pelaku pembunuhan seorang ibu kos di Medan, akhirnya berhasil ditangkap.
Pria yang akrab dipanggil Abun itu ditemukan di sebuah penginapan di Jalan Harjo, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara, pada Sabtu dini hari (16/11/2024).
Peristiwa tragis yang terjadi pada 23 Oktober 2024 ini mengguncang warga Medan, khususnya di Jalan Badak, Kecamatan Medan Area, tempat korban Netty (60) tinggal. Penyelidikan polisi akhirnya membuahkan hasil setelah informasi mengenai keberadaan pelaku diterima.
Dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Poltak Tambunan, tim polisi melakukan pengintaian di sekitar lokasi penginapan. Setelah memastikan keberadaan Abun, operasi penangkapan dilakukan dengan hati-hati demi mencegah pelaku melarikan diri.
Namun, saat hendak ditangkap, pelaku mencoba melarikan diri. Polisi yang berada di lokasi melakukan tindakan tegas sesuai prosedur untuk mencegah upaya kabur tersebut. Abun akhirnya berhasil diamankan tanpa ada korban jiwa.
“Hasil interogasi awal, pelaku mengakui perbuatannya,” kata Iptu Poltak Tambunan. Pernyataan ini memperjelas keterlibatan Abun dalam kasus pembunuhan tersebut.
**Motif yang Masih Diselidiki**
Meskipun Abun telah mengakui perbuatannya, motif di balik pembunuhan Netty masih dalam penyelidikan. Korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan penuh perhatian, sehingga kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.
Dengan penangkapan ini, pihak kepolisian berharap kasus ini dapat segera diselesaikan, memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya, sekaligus memastikan keamanan masyarakat Medan.
**Keadilan Selalu Menemukan Jalannya**
Penangkapan ini menunjukkan bahwa pelarian tidak pernah menjadi solusi. Ketegasan aparat dalam menegakkan hukum menjadi bukti bahwa keadilan akan selalu menemukan jalannya, tidak peduli seberapa jauh seseorang mencoba menghindarinya.
Pelaku kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum, mengakhiri pelariannya yang sia-sia. Kasus ini diharapkan dapat menjadi pelajaran, bahwa keadilan akan selalu ditegakkan.
Bagi warga Medan, kasus ini menjadi pengingat bahwa hukum akan selalu mengejar siapa pun yang melanggarnya. Seperti yang sering diucapkan, "Ini Medan, Bung!" kota yang tidak pernah gentar dalam menghadapi tantangan apa pun**
(Vona Tarigan)