ads display

Api Cemburu Berujung Maut: Polsek Medan Tembung Ungkap Misteri Kematian Dameriahta Tarigan”

Redaksi
16 Nov 2024 | November 16, 2024 WIB Last Updated 2024-11-16T17:17:59Z
Foto/ IST/ Para Pelaku

INDOKOM BEWS | Kasus kematian Dameriahta Br Tarigan (42) yang sempat menjadi misteri dan menghebohkan publik akhirnya berhasil diungkap oleh Polsek Medan Tembung. 

Pihak kepolisian mengumumkan bahwa mereka telah menangkap empat tersangka dalam kasus ini, menguak detail mengerikan di balik peristiwa yang didorong oleh rasa cemburu buta.

Polisi menyebut bahwa Mariani (49), yang kini diidentifikasi sebagai tersangka utama, didorong oleh amarah dan rasa cemburu yang tak terkendali setelah mendengar kabar ada dugaan bahwa korban, berhubungan dengan suaminya inisial D (37). 

Kejadian itu berlangsung cepat, diwarnai emosi yang memuncak dan berakhir dengan tragedi. Mariani tanpa ragu menarik rambut Dameriahta dan menyeretnya hingga kepala korban terbentur keras ke tanah, yang menyebabkan kematian seketika.

Tak hanya Mariani, tiga orang lainnya juga terlibat dalam usaha menutupi kejadian ini. Dedi, suami Mariani, bersama dua kerabatnya, inisial DG alias Iwan (41) dan S (36), membantu membuang jasad korban di tumpukan sampah untuk menghapus jejak. 

Namun, upaya mereka tak bertahan lama. Penyelidikan intensif yang dilakukan Polsek Medan Tembung akhirnya berhasil menguak kejadian sesungguhnya.

Menurut Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul Dalam Konferensi Pers, kerja keras oleh Kanit Reskrim AKP Japri Simamora menjadi kunci dalam mengungkap kasus ini.

Jhonson mengungkapkan bahwa keempat pelaku akan dijerat dengan Pasal 338 subsider Pasal 351 Ayat 3 juncto Pasal 55 dan 56 KUHPidana, terkait pembunuhan berencana.

 Ancaman hukuman 15 tahun penjara menanti mereka, sebagai ganjaran atas tindakan kejam yang mereka lakukan,pungkasnya.


**Kisah Cemburu yang Berujung Bui**

Kisah ini tak hanya tentang cinta dan cemburu, tetapi juga bagaimana cinta bisa berubah menjadi kekuatan destruktif yang mengaburkan batas antara kasih sayang dan kebencian. 

Dalam sekejap, api cemburu menghanguskan akal sehat dan meluluhlantakkan belas kasih, mengubah cinta menjadi alasan untuk melukai.

**Malam Berdarah yang Tak Terlupakan**

Bagi Mariani, malam itu menjadi puncak dari segala kekesalan dan sakit hati yang lama terpendam. Ketika ia mendengar kabar bahwa Dameriahta menemui suaminya, darahnya seolah mendidih.

Tanpa berpikir panjang, ia meluncur seperti angin, tak sabar untuk berhadapan dengan mereka. Malam yang sunyi berubah mencekam ketika Mariani tiba dan melihat sendiri pria yang telah ia cintai bersama perempuan yang mengkhianatinya.

Mariani tak menunggu lama. Dengan tangan yang gemetar oleh amarah, ia menarik rambut Dameriahta tanpa peringatan. Emosi yang memuncak membuatnya tak lagi mengontrol kekuatannya. 

Cengkeramannya kuat, amarahnya memuncak, hingga Dameriahta terjatuh keras. Tubuh yang tak lagi bergerak membuat Mariani terdiam sejenak. 

Namun, ketenangan itu hanya berlangsung sesaat, karena ia tahu kematian Dameriahta kini menjadi rahasia yang harus ia simpan rapat-rapat.

**Sebuah Janji di Tengah Malam**

Dalam kebingungan, Mariani meminta bantuan Dedi, suaminya, bersama Dedi Gunawan alias Iwan dan Sanif. Di tengah malam itu, mereka membuat sebuah janji sebuah ikrar dalam senyap, bahwa rahasia ini tak akan pernah terbongkar. 

Dengan jantung yang berdebar, mereka membawa jasad Dameriahta ke sebuah tempat yang mereka kira tak akan pernah terjamah orang lain, menutupi tubuhnya di balik tumpukan sampah yang sepi. Tapi alam semesta ternyata tak berpihak pada mereka. Polisi berhasil mengungkap perbuatan mereka yang kelam.

**Ancaman Hukuman yang Menanti**

Kini, kisah ini berakhir dengan dinginnya dinding penjara yang menanti mereka. Dengan tuduhan berat di hadapan hukum, Mariani dan ketiga pelaku lainnya menghadapi ancaman penjara 15 tahun. Tindakan yang didorong oleh cemburu buta telah merenggut kebebasan mereka, menghancurkan hidup mereka sendiri.

Kisah ini adalah sebuah pengingat kelam bahwa cemburu, ketika tak terkendali, bisa mengubah cinta menjadi kutukan, dan hubungan menjadi jerat yang tak terlepas. Cinta yang sesungguhnya tak akan pernah tumbuh dari hasrat yang posesif, melainkan dari rasa percaya yang tulus.**

(Vona Tarigan)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Api Cemburu Berujung Maut: Polsek Medan Tembung Ungkap Misteri Kematian Dameriahta Tarigan”

Trending Now

Iklan

close