ads display

Sergap Maut di Pelabuhan Asahan: 7,5 Kg Sabu Berhasil Digagalkan Polda Sumut

Redaksi
14 Jun 2025 | Juni 14, 2025 WIB Last Updated 2025-06-14T09:18:58Z

Foto: Dirresnarkoba Polda Sumut, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak.

INDOKOM NEWS | Di bawah langit gelap Pelabuhan Asahan, Sumatera Utara, sebuah pertarungan senyap antara kebaikan dan kejahatan tengah mencapai klimaksnya.  

Bukan pertempuran pedang dan meriam, melainkan pertarungan melawan jaringan penyelundup narkoba yang licin dan mematikan. 

7,5 kilogram sabu—cukup untuk menenggelamkan ribuan jiwa dalam jurang kehancuran—menjadi taruhannya.  

Berkat mata-mata yang jeli dan informasi berharga dari masyarakat, Polda Sumut melancarkan operasi senyap yang berakhir dengan penangkapan dramatis.
 
Tiga bayangan mencurigakan, SAR, SOL, dan PAR,  tertangkap basah dalam jaring aparat.  SAR,  otak di balik operasi penyelundupan,  merupakan pion utama dalam permainan berbahaya ini.  

Bayaran menggiurkan Rp 50 juta dari dalang yang masih berkeliaran bebas,  MUS,  membutakan matanya terhadap bahaya yang mengintai.  MUS,  teman dekat SAR dan SOL di Malaysia,  adalah dalang ulung yang menarik benang-benang konspirasi dari kegelapan.
 
Namun, SAR tak cukup tangguh untuk menjalankan misi berbahaya sendirian.  Ia membutuhkan kaki tangan.  SOL,  dengan iming-iming Rp 40 juta,  mau menjadi mata rantai dalam rantai penyelundupan maut ini.  

Ia mengira dirinya hanya kurir kecil,  tak menyadari betapa besar resiko yang dihadapinya.  Sementara PAR,  bayangan misterius dalam operasi ini,  menambah lapisan intrik dan teka-teki yang masih belum terpecahkan.
 
Adegan penangkapannya bagaikan adegan dalam film laga.  Gelombang laut menerjang,  angin malam bersiul,  dan petugas bergerak sigap,  menyergap para pelaku sebelum mereka menghilang ke dalam kegelapan.  7,5 kilogram sabu,  yang seharusnya menghancurkan begitu banyak kehidupan,  kini berada di tangan yang tepat.
 
Namun, kemenangan ini bukanlah akhir dari cerita.  MUS,  dalang di balik layar,  masih bebas berkeliaran.  Ia bagaikan hantu yang membayangi,  menunjukkan betapa kuat dan terorganisirnya jaringan ini. 

Penangkapan ini menjadi bukti nyata bahwa perang melawan narkoba memerlukan kolaborasi yang erat antara aparat dan masyarakat.  Mata dan telinga masyarakat menjadi senjata rahasia yang ampuh untuk mengungkap kejahatan tersembunyi.
 
Pertarungan belum berakhir.  MUS masih berkeliaran,  dan kita masih belum tahu seberapa luas jangkauan jaringan ini.  

Kisah ini meninggalkan kita dengan rasa penasaran yang menggantung,  membuktikan bahwa perjuangan melawan narkoba adalah pertarungan yang panjang dan tak kenal henti.  

Perjuangan pengukapan narkoba ini membutuhkan kerja sama dari semua pihak, kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, Jumat (13/6/2025).**

(Red/Vona T)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sergap Maut di Pelabuhan Asahan: 7,5 Kg Sabu Berhasil Digagalkan Polda Sumut

Trending Now

Iklan

close