INDOKOM NEWS | Medan semakin memanas dengan perburuan besar-besaran yang dilancarkan polisi terhadap kelompok begal maut di Jalan AH Nasution,Kota Medan Sumatera Utara
Tragedi yang menimpa Ade Prayetno, seorang pengendara tewas setelah mempertahankan motornya dari penjahat bersenjata tajam, telah menjadi pemicu aksi tanpa ampun dari aparat.
Kanit Reskrim Polsek Delitua, AKP Maruli Tua Siregar, polisi memberi ultimatum keras kepada para buronan yang masih bebas berkeliaran. "Serahkan diri, atau hadapi timah panas kami!" ujarnya tegas.
Peringatan ini jelas bukan sekadar gertakan sebab komplotan kelompok ini sudah lebih dulu dilumpuhkan dalam operasi polisi, sementara seorang pelaku berinisial MAK tewas diterjang timah panas di Jalan Kapten Sumarsono.
Kelompok begal ini bukan sekadar pencuri motor. Mereka adalah ancaman nyata yang mengintai setiap pengendara di kota Medan, karena mereka tak ragu melukai atau bahkan menghilangkan nyawa korban.
Luka di tubuh Ade Prayetno menjadi bukti kekejaman yang dilakukan oleh kelompok ini, yang tak gentar membantai demi merampas harta. "Mereka sangat meresahkan dan menebar ketakutan," ujar AKP Marulitua.
Namun, kisah ini belum berakhir. Beberapa anggota kelompok ini masih bebas, dan polisi telah menempatkan mereka buronan.Setiap sudut kota sedang diawasi; setiap pergerakan mereka dipantau,tegas AKP Maruli Tua.
**Apakah Mereka Akan Menyerah atau Melawan Hingga Akhir?**
Kini, kota Medan sedang menanti akhir dari perburuan ini. Akankah para buronan menyerahkan diri sebelum mereka menemukan jalan buntu? Atau akankah mereka memilih melawan hingga titik darah penghabisan?
Dalam operasi ini, bukan hanya soal menegakkan hukum, tetapi juga memulihkan keamanan dan rasa nyaman bagi masyarakat. Polisi berjanji akan terus mengejar hingga tak ada lagi satu pun yang tersisa. **
(Vona Tarigan)