INDOKOM NEWS | Suasana malam di Jalan Pasar 12, Desa Marindal, Jumat (14/11/2025), mendadak berubah mencekam.
Di balik gelap dan lengang kawasan itu, sebuah tragedi berdarah terjadi—mengakhiri hidup seorang mahasiswa muda penuh masa depan, inisial BRG (18).
Yang membuat publik kian terkejut, pelakunya bukan orang asing. Ia adalah MRH, teman masa kecil yang selama ini dikenal dekat dengan korban.
Namun keakraban itu berubah menjadi pengkhianatan ketika MRH diduga gelap mata demi menguasai harta benda milik sahabatnya sendiri.
Dalam hitungan jam setelah kejadian, kabar pembunuhan itu menyebar cepat. Polsek Patumbak bergerak cepat menyisir lokasi, melakukan olah tempat kejadian, dan menelusuri jejak pelarian pelaku.
Upaya pengejaran berlangsung intens. Tim gabungan Polrestabes Medan bahkan harus melacak keberadaan tersangka hingga ke Batubara, Asahan, dan Tanjungbalai.
Di setiap tempat yang mereka singgahi, tersangka selalu selangkah lebih dulu menghilang. Namun upaya itu tidak membuat penyidik menyerah. Setiap petunjuk, sekecil apa pun, tidak dibiarkan terlewat.
Hingga akhirnya, pada sebuah penggerebekan yang dilakukan secara senyap, pelarian MRH berakhir di kediamannya sendiri.
Polisi langsung mengamankan tersangka bersama sepeda motor Honda Vario milik korban barang bukti yang menguatkan dugaan perampokan disertai pembunuhan.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak,membenarkan keberhasilan penangkapan tersebut.
“Sudah diamankan,” ujarnya pendek, menandai berakhirnya pelarian pelaku sekaligus membuka babak baru proses hukum yang menanti.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif lengkap dan rangkaian peristiwa sebelum korban kehilangan nyawanya.
Sementara itu, keluarga dan rekan kampus korban berharap keadilan ditegakkan seutuhnya bagi mahasiswa muda yang masa depannya direnggut secara tragis ini.**
(Editor : Vona Tarigan)
